Popular Post


widgets

Archive for 2013

Sebenarnya adalah hal yang sepele

By : MDLady
Sesuai dengan judulnya, sebenarnya ini hanyalah satu dari sekian banyak kisah sepele gue yang lain.

Kisah kali ini adalah mengenai hal sepele yang bisa bikin gue bangga, sedih dan malu. Mungkin pada bingung apa hal yang bisa bikin bangga tetapi juga sedih dan malu? Itu adalah salah satu hal yang mungkin berada diluar bayangkan kalian, plat nomor motor.

Plat nomor motor, berisi empat angka dengan tiga huruf dibelakangnya kenapa bisa bikin malu? Ya, mungkin buat kalian-kalian yang punya motor ngga bakal memperhatikan hal sepele ini tetapi gue pribadi memperhatikannya. Back to the problem...

Kenapa bisa malu? Karena jarang sekali ada orang yang tidak memperhatikan plat nomor gue tanpa tertawa, satu dari sepuluh orang pasti akan memberikan reaksi mereka yang rata-rata sama seperti tertawa, menahan tawa dan terkejut, karena apa? karena tiga huruf dibelakang plat nomor gue adalah t-a-y dengan huruf kapital.

Yap, tay, plat nomor itu jarang sekali tidak diperhatikan. Contohnya saat sedang berada dilampu merah, kadang-kadang orang yang berada di dalam angkot didepan motor gue akan menatap kebelakang, mereka akan menatap gue lalu mata mereka turun lama di plat nomor gue dan kalau ngga ngdengus geli, mereka bakal ngerutin kening atau tertawa sambil buang muka, itu mending. Gue pernah diketawain satu mobil bak terbuka yang berisi bocah-bocah karena salah satu dari mereka sadar akan plat nomor gue, hiks.

Tetapi selain jadi bahan lawakan, ada beberapa hal yang bikin gue bangga dengan motor ini. Contohnya saat parkiran penuh dan si mas-mas parkiran nanya, motornya yang mana? gue dengan gampang tinggal ngomong 'yang belakangnya tay' dan dengan keajaiban, dia langsung menghampiri motor gue seakan-akan dia telah membooking itu motor sedari awal gue memasuki parkiran. Gue juga bangga karena satpam kampus gue jadi ramah-ngeledek sama gue karena plat nomor gue ini, dengan kata lain, mereka paling mengenal gue -rasanya-

Dengan kata lain, dengan plat nomor gue yang 'unik' ini, gue jauh lebih gampang dikenal dan diingat daripada yang lainnya, tentu saja hal ini membuat gue bangga setengah mati walaupun terkadang ada setitik rasa malu saat menyadari alasan mereka mengenal gue. But, apa yang membuat kamu berbeda itu adalah yang membuat orang tertarik'kan? jadi gue rasa itu hal yang spesial karena gue dapat dibedakan dengan orang lain tanpa bersusah payah.

Past Future

By : MDLady
It's about someone...

Sometimes, masa lalu memang seharusnya dibiarkan menjadi masa lalu bukannya ditarik menjadi masa sekarang ataupun masa depan.

Zaman dahulu gue pernah menyia-nyiakan perasaan seseorang, bisa dibilang zaman itu adalah zaman gue sangat 'black' dan gue harap gue ga perlu ngebuka-buka itu zaman lagi, walaupun, saat gue memalingkan kepala memandang ke belakang zaman itu terus menghantui gue dan membuat gue ngga habis pikir 'Astaga, itu beneran gue?'
Saat itu bahkan dia langsung menghilang begitu saja dari hidup gue dan gue ngga punya hak bahkan untuk sekedar menahan dia agar dia mau jadi temen gue. Gue sangat kejam saat itu.

Dan saat emosi gue jauh lebih terkendali, gue udah menutup itu zaman 'black', melangkah maju dengan serius. Tiba-tiba dia ngechat gue, itu hanyalah chatan sederhana, benar-benar sederhana tetapi entah kenapa ngebuat gue seneng banget.
Jujur aja gue ngga nyangka dia bakal mau ngomong lagi sama gue, bahkan gue pikir dia udah ngeblacklist gue dari daftar teman dia. Ternyata gue salah besar menilai dia dan karena gue udah salah menilai dia, gue berjanji gue ngga bakal menyia-nyiakannya lagi entah sebagai teman ataupun lebih dari teman.

Ternyata perasaan sederhana gue ini juga bukan perasaan sebagai teman, gue menyadarinya secepat gue sadar kalau gue butuh makan setiap hari. Gue ngga berharap lebih, benar-benar ngga berharap lebih dan justru ingin agar perasaan ini lekas pergi tetapi itu semua berubah saat gue menuju kampusnya untuk mengikuti sebuah seminar.

Seminar itu diadakan disebuah gedung dan seperti ftv, gue ngeliat dia lagi turun tangga dan cuman bisa lost-of-word. Otak gue yang dari pentium nurun jadi honeywell berusaha mikir keras, berusaha menerima fakta yang berada didepan mata dan bukannya menyangkal apa yang sedang dilihat. Itu dia, utuh dan hidup, nyata, bisa disentuh sampe ditonjok.
Gue memanfaatkan kesempatan dia-ga-kenal-gue dengan pura-pura ngobrol sama temen-temen gue yang lagi ngobrol sama teman-teman mereka. Mata gue ngelirik dia yang berbincang, bertukar sapa sama teman-temannya dan saat dia noleh ke arah gue, seperti ftv, gue buang muka. Selama gue ngelirik hingga buang muka, otak gue berpikir keras 'Apa yang harus gue lakukan?'
Ada beberapa tindakan yang bisa gue lakukan:
1. Negur
2. Pura-pura ngga kenal
3. Pura-pura ngga lihat
4. Pura-pura nyasar.
Diantara semua pilihan dan ingin memanfaatkan kesempatan yang ada, gue milih nomor 1. Itu juga ngga masuk kategori negor karena dia muter didepan gue dan mau gamau gue sama dia saling lihat-lihatan dan dor.

Gue yang ngga terbiasa dengan situasi diluar kendali cuman bisa bengong dan akhirnya ikut seminar. Dua jam gue dan teman gue keluar dan dia ada disana, saat itu pas sekali temannya dia manggil gue dan dia yang ngambil apa yang diberi sama temannya itu. Itu mungkin momen paling canggung/aneh/lost-of-word buat gue yang emang ngga terbiasa lagi sama cowok karna suatu masalah. Dan akhirnya setelah nerima barang itu dari dia, gue dan temen gue pergi dari sana seakan-akan gue seekor kucing dengan buntut kebakar.

Gue yang udah tau kalau ada feeling sama dia dan justru ketemu dia disaat gue harus menghindari dia dan juga chat-chatan sama dia, dengan sedikit keajaiban bisa jadian lagi sama dia. Saat itu gue janji dengan diri gue akan serius sama dia.

Selama gue jadian sama dia, gue ngerasa resah, gue takut gue berlebihan dan terutama gue takut dia jadian sama gue karena ada niat terselubung. Sebut saja gue paranoid karena gue terlalu banyak pengalaman pahit yang ngebuat gue jadi kayak gini.
Ditambah tugas dan jadwal yang emang ngga cocok, keparnoan gue meningkat dan gue ngga heran pada akhirnya saat kita kembali putus.

Saat itu harusnya gue bisa menahan, harusnya bertanya 'kenapa?' atau segalanya. Tetapi pikiran gue kosong karena beberapa alasan:
1. gue bangun kesiangan dihari bapak gue menuju meja oprasi.
2. ngeliat pesan ibu yang nanya udah dijalan atau belum
Gue kalang kabut, pikiran gue cuman terfokus: ketemu-bapak-gue-sekarang. Jadi dengan jawaban seadanya gue buru-buru mandi dan berangkat ke rs.

Hingga oprasi selesai dan sukses, gue masih ngga nyadar apa arti 'putus' bagi gue. Dan saat gue udah lega lalu disuruh pergi beli makan di mall deket rs, gue baru sadar apa arti satu patah kata itu buat gue.
Gue gagal, gue serius dan gue gagal, gue ngga berusaha mempertahankan hubungan disaat gue ada kesempatan, gue memilih mundur daripada merasa sakit hati, dan gue ngerasa jadi pengecut padahal gue ada rasa sama dia. Stupid.
Bahkan mba-mba yang minta identitas gue sampe shock karena gue bilang gue lahir tahun 1945. Satu hal, gue ngga mau ngerasa kosong untuk yang kedua kalinya dan ternyata justru gue merasakan perasaan itu lagi. Jatuh dilubang yang sama.

Sekarang setelah gue dapat berpikir secara rasional, dengan kepala dingin dengan iming-iming liburan, mungkin gue emang salah lagi untuk kesekian kalinya. Mungkin masa lalu memang tidak seharusnya dibawa ke masa sekarang ataupun masa depan. Mungkin memang dari awal gue ngga boleh ngembangin perasaan ini.

Tetapi gue selalu megang prinsip, tidak akan menyesali apapun yang terjadi karena itulah yang membuat diri gue yang sekarang seperti ini. Hahaha

New Years Man

By : MDLady
Tahun lalu malam tahun baru 2013, gue dikenalin sama seseorang. Bukan berarti gue semiris itu sehingga minta dikenal-kenalin, hanya saja gue penasaran dan gue pingin menjalin pertemanan sama siapapun juga.
Tahun itu gue dapat kenalan dua orang,lebih tepatnya orang itu ngenalin gue ke temannya, chat-chatan kita sederhana hanya sepintas lagi apa, udah makan dll tapi gue menikmatinya.

Saat kembang apipun kita masih chattingan dan akhirnya chat-chatan itu berakhit keesokan harinya karena dia kembali ke sekolahnya. bisa dibilang itu malam tahun baru yang cukup terkesan karena disitu gue sharing apa yang gue lakukan secara detail ke dia.

Dari cara dia bales chatan gue, gue duga dia orangnya kaku, tipe yang yah, andai itu diri dia apa adanya maka yaa mungkin ngga terbiasa tiba-tiba dapet kenalan orang yang bahkan belum pernah dia lihat batang hidungnya. Dan dengan sikap gue yang emang apa adanya, blak-blakan dan banyak omong, bawel dkk, rasanya suasana chatannya ngga kaku-kaku amat.

Itu adalah awal januari yang cerah, lanjut ke februari dimana penasaran lalu maret dan menuju july dimana dia seharusnya mendapat cutinya lagi.

Saat itu, gue yang penasaran, merasa heran karena benar-benar berbulan-bulan dia ngga kelihatan sama sekali di update'an gue mencari jejaring sosialnya dia. Ngga susah karena cewek yang penasaran, astaga, kemampuannya bisa-bisa melebihin agen FBI kali. Guepun ngebuka jejaring sosialnya dia dan shock saat ngeliat dia sempat beberapa kali update disana.
Gue yang saat itu tingkat emosinya masih ababil dan terlibat perasaan yang bahkan sampe sekarang gue pikir oh-sangat-tidak-masuk-akal memutuskan untuk ngedelcont dia. Gue jahat, iya gue tahu, gue bodoh, yup. Nyesel? Iya.

Sekarang adalah akhir Desember 2013 dan hari-hari menjelang tahun baru ngebuat gue inget sama dia. Lucu, terkadang manusia akan teringat pada seseorang tetapi bukan karena dia masih memiliki perasaan yang tertinggal tetapi merindukan momen tersebut. Mungkin itulah kata-kata yang pas gue jabarkan untuk keberadaan dia.
Akan semakin lucu jika rutinitas ngobrolnya cuman setiap malam tahun baru, kalau kayak gitu julukan yang gue beri ke dia sangatlah pas 'New Years Man' atau 'Pemuda Tahun Baru'


The Mortal Instument: City of Bones

By : MDLady
Gue pingin cerita asal mula gue tahu film atau novel amazing seri The Mortal Instrument karya Cassandra Clare. Gue bilang seri karena novelnya berseri, City of Bones, City of Ashes, City of Glass, City of Fallen Angel, and City of Lost Soul. City of Heavenly Fire is coming soon in 2014. Selain seri Mortal Instrument, si penulis juga punya novel berseri lainnya yang ngga kalah seru and berhubungan serinya adalah Infernal Devices, gue nyebutnya clockwork. Sejauh ini ada dua, Clockwork Angel sama Clockwork Prince, seri ke-3nya Clockwork Princess udah ada dan itu versi english. Yup, gue membelinya dan belum menyentuhnya karena gue masih setengah jalan baca seri ke-2nya si Clockwork Prince.

Back to how did i know City of Bones. Gue waktu itu mau nonton iron man 3, antara bulan Juni atau Juli gitu gue lupa. Saat gue memasuki teater ternyata lagi ada trailer. Jujur aja, gue itu tipe orang yang jarang ngomong seseorang itu cantik, manis, dll. Pokoknya orang yang gue puji cantik itu bisa dihitung make jari. Trailer itu baru mulai dan disitu ada cewek cantik banget punya rambut merah, gue memang suka rambut merah tapi selain karena rambutnya, gue juga suka sama dia, cantik aja gitu. Trailer berlanjut dan ada seorang pemuda yang mukanya sangat serius, gue bingung dia ngomong make bahasa inggris tapi aksennya british. Judulnya juga ditampilin ngga kalah cepat bikin gue ngerut. Gue sampe nyenggol-nyenggol temen gue dan dia bahkan cuman terpesona sama si cewek aja sama kayak gue.

Gue kalau udah berambisi, susah untuk lupa atau dibelokkan. Sesudah menikmati iron man 3 dan terus mengingat cewek berambut merah, gue ngegoogling. Gue inget filmnya ditayangin 2013 bulan agustus atau juli, jadi gue searchlah movie itu. Banyak yang gue dapetin, ada star trek into darkness, after earth, man in steel, dan judul-judul lainnya. Gue ngebuka satu demi satu dan akhirnya dapet judulnya, The Mortal Instrument: City of Bones.

Kebetulan saat itu gue lagi sering-seringnya bolak-balik rs dan senen. Gue inget bapak komik langganan gue disana pernah nyaranin gue soal novel ke-5nya. Yup, si City of Lost Soul. Gue langsung sms dia dan bilang gue booked itu novel dan meminta dia mencari seluruh 4 seri lainnya, gue juga langsung booked seri clockworknya dan dikirim keesokan harinya dengan City of Fallen Angel.

Gue orangnya ngga bisa baca dari pertengahan, harus dari seri pertama dan saat itu seri pertama sudah tidak ada di toko buku yang berada di dekat rumah. Jadi gue keliling-keliling, dari gue nyari di Depok, Cijantung, Cibubur sampe ke Matraman dan akhirnya gue dapetin itu buku, kabar baiknya juga City of Ashes bapak komik gue dapet, oke, gue tau, dia memang canggih, proud of him. Sambil baca novel pertama gue mikir, buku ke-3nya mana?
Gue tau buku-bukunya memang setebel twilight or harry potter yang semakin kesini semakin tebal, tapi dengan kemampuan baca dan liburan yang tidak kunjung usai. Dalam waktu dua hari lebih, novel pertama kelar dan gue pindah ke clockwork angel yang memerlukan waktu seminggu untuk mengkelarkannya. Guepun berburu novel ke-3 dan jauh lebih putus asa daripada yang pertama karena dimana-mana, Dimana-mana! bener-bener ngga ada.

Gue nyari buku ke-3 ini, dari TMbooks sampe Gramedia, Karisma sampe Gunung Agung, semuanya ngga ada. Great. Namun suatu hari, gue meminta mba gue untuk ke satu tempat yang lupa gue jamah, gunung agung di margo city depok and Voila, ada satu tapi kebuka. Gue ga masalah mau kebuka atau kesampul rapi asalkan jangan rusak atau robek and kedua hal itu tidak tercantum dalam novel yang kebuka ini. Tanpa menunda apapun, gue meminta mba gue membawakannya untuk gue. hohoho

Akhirnya disitu gue kembali mengoogling filmnya lagi dan mengetahui bahwa aktor cantik yang kini menjadi favorite gue namanya adalah Lily Collins, dia memainkan tokoh utama namanya Clary dan cowoknya, mantan pacarnya namanya Jamie Campbell Bower, dia main sebagai Jace tokoh utama cowok. Berdua gue rasa memang serasi, Lily yang sedikit feminins kini menjadi sedikit rocker and i really like it. Sedangkan Jamie? I don't have any word to say, ah, perfect.

Dan akhirnya sekarang gue menjadi salah satu penggemar Lily Jamie and Cassandra Clare. Semua bermula dari hanya seorang gadis cantik berambut merah. It's so amazing or stupid? I really don't know but iam happy with it.

NB: baru-baru ini gue nanya ke Lily Collins and she's answer my question! :)

The Things i do or not

By : MDLady
Vsv, cerita yang gue ketik hangus karena gue ngirim ke penerbit yang ngga ngerespon, tapi gue anggap itu ga masalah karena gue masih punya segudang cerita tentang fantasy juga. Rasanya gue terlalu terobsesi untuk menjadi penulis genre romance fantasy. Memang cerita yang lagi -mau- gue bikin ini masih berhubungan dengan vampire dan penyihir, tapi gue buat berbeda gue buat kembar dan settingnya masih ngga berubah di pegunungan. Gue buat nama tempatnya 'New Oah' dan sedang mencari ide lagi untuk mengganti nama tempat itu.

Gue juga ngirim sebuah cerita di kompetinsi nulis novel, gue bikin tentang orang lupa ingatan sama psikiaternya, setelah gue reka-reka rasanya mustahil untuk menang karena menurut gue sendiri ceritanya sekarang memalukan dan sedikit ga penting, pokoknya menurut gue itu cerita dapet label 'ga banget'. Gue harusnya bangga bisa nulis tapi setiap gue habis nulis, gue ngerasa malu dan akhirnya ngata-ngatain karya gue sendiri. #pelukhangatbuatsemuakaraktergue.

Gue tergila-gila sama sebuah trailer film yang gue liat saat nonton Iron Man 3 dibioskop, semenjak gue ngeliat trailer film itu gue ga pernah lupa, bisa dibilang itu bener-bener saat pertama gue terpesona sama film, gue masih inget rasanya, debaran jantung, muka seneng, pokoknya perasaan 'itu dia'. Gue langsung ngeggogle nyari itu film, gue inget dia coming soon. Setelah gue cari-cari ternyata film itu berjudul 'City of Bones'

Dari dulu, setiap gue ngeliat novel, gue selalu terpikat sama buku itu. Covernya unik, dan rasanya terus menerus memanggil gue untuk membelinya, sayang sekali uang tidak menghendaki jadinya setiap gue pegang pasti selalu gue taruh. Akhirnya saat gue tau tentang itu film coming soon, gue langsung ngebeli itu buku. Lima seri Mortal Instrument dan 3 seri The Infernal Devices (clockwork), satunya bahasa inggris gue beli belum lama.

Gue jadi suka sama dua aktor yang main itu film, Clary and Jace, Lily and Jamie. Betapa senangnya gue saat keduanya ternyata pacaran sudah sejak setahun yang lalu, iya, mereka fallin in love in set. Ngga lama setelah gue tau mereka jadian, Jamie kepergok foto sama cewek lain dan reaksi Lily bikin gue kagum. Keduanya tetap enjoy dan hari ini keduanya putus. Kejadian ini bukan yang pertama buat gue. Gue mengetahui pasangan Robert and Kristen lalu mereka putus ga lama setelah gue tau, Iron Man yang gue suka dan baru-baru ini menjadi antusias pemainnya udahan. Transformer gue baru fallin in love, mereka juga ganti pemain. Gue suka Yesung Sj dia ikut wamil.

Gue ngga ngerti ini karena gue telat atau karena kebetulan semata, semua hal yang gue suka selalu berakhir buruk. Bad Ending.

Rasanya emosi gue campur aduk, gue tahu rasanya ngga wajar marah, kesal, kecewa karena yang putus itu bukan gue, melainkan artis favorite gue. Gue juga ngga berhak marah kalau pemain-pemain film favorite gue juga capek dan minta berhenti. Gue tahu. Tapi gue tetap kesal dan rasanya saat ini gue siap membuat kolam ikan rumah gue jadi kolam ikan rebus *andai emosi gue bisa berubah menjadi api.

Gue harap Jamie dan Lily balikan lagi, setidaknya itu bakal menghibur gue, sedikit.

Vrajitoare si Vampiri

By : MDLady

Vrajitoare si Vampiri. Penyihir dan Vampire, adalah kisah pertama gue yang berhasil menyentuh kata FIN atau tamat. Kisah itu berjumlah 263 halaman, spasi rangkap, times new romans font 12. Oke, itu ngga penting. 

Selama ini, teman-teman gue selalu menghantui gue untuk menamatkan kisah ini. Sejujurnya kisah ini udah pernah tamat, namun gue merasa  ada yang kurang. ralat, maksud gue banyak yang kurang. Seperti penggunaan kosakata yang terlalu kaku dan ending yang begitu cepat dan terlalu imajinatif. Gue memang suka berimajinasi tapi gue ngga nyangka imajinasi gue bakal terbang hingga sejauh itu.
Akibat imajinasi gue yang luar binasa, gue terpaksa merombaknya dari part 1 hingga ending. Itu benar-benar perjuangan berat loh! akhirnya gue ngerti beban berat yang ditanggung para penulis, editor ataupun penerjemah. Tapi gue harap mereka menikmati waktu yang mereka lalui seperti gue yang menikmati perjalanan menulis ini -gue harep editornya ngga sakit mata ngebaca karya gue yang amburadul-

Back to, Vrajitoare si Vampiri. Kisah ini terinspirasi dari Teen Titans. Gue tuh seneng tokoh Raven, jadilah gue memakai nama ayahnya si Raven. Kalau dalam segi bahasa, yang menginspirasi gue adalah novelnya Jeaniene Frost yang kisah Night Hunter World. Bahasa yang digunakan benar-benar lugas, ringan, dan menyenangkan -walau kisahnya ngga semenyenangkan bahasanya- -untuk tahu lebih lanjut, baca sendiri-. Nama-nama tokohnya muncul atas temen-temen gue, kecuali dua tokoh utamanya, Dark dan Alice, dua tokoh itu gue sendiri yang mikir namanya. Selain menginspirasi nama tokoh yang unik-unik., mereka juga yang terus menerus menyemangati gue hingga ceritanya menyentuh kata FIN. Oh, ya, judul Vrajitoare si Vampiri juga muncul atas usulan teman gue, dan sampai saat ini gue udah lupa itu bahasa dari mana. Waktu gue tanya mengapa Vrajitoare si Vampiri? jawaban dia mudah 'gue seneng nama yang unfamilliar' selera yang aneh dan, tidak terduga.

Vrajitoare si Vampiri mengisahkan persahabatan yang terjalin antara vampire dan penyihir yang mengemban tugas yang sama-sama berbeda, yang satu terpaksa makan manusia satunya bertugas melindungi manusia atas dasar hukum dasar kuno yang ditetapkan oleh Dewan. Alice yang disuruh membangkitkan raja iblis menerima bantuan yaitu seorang vampire bernama Dark. Kepercayaan mereka diuji terus menerus hingga akhirnya keduanya sadar bahwa mereka memiliki perasaan yang sama. Saat takdir berhasil dilewati, ada hukum dasar yang menanti. Tapi sekali lagi, rasa saling percaya mengalahkan segalanya.

Intinya itu. Naskah Vrajitoare si Vampiri udah gue kirim, dan gue harap diterbitin. haha. sekali algi, semoga editornya ngga sakit mata ngebaca cerita karya pemula kayak gue. Sekarang sambil nunggu kabar, gue nulis lagi deh cerita.

A Moment to Remember

By : MDLady
Selama ini gue melangkah itu sudah melupakan satu hal yang pening. Berkat novel Hellogoodbye -novel yang dengan tidak sengaja gue beli-, gue mengingat satu hal yang penting itu. Menikmati perjalanan.

Gue melangkah dengan tujuan pasti, yah walau gue terlihat suka bermain-main. dapat dipastikan jika memiliki tujuan gue akan jalan lurus ketujuan itu. gue terus menerus merasa tersiksa karena lupa menikmatinya. berkat novel itu gue mulai melambat dan melihat kanan serta kiri sembari menuju tujuan yang ada didepan sana.

Gue ngga bisa melupakan -hingga saat ini- kejadian yang mungkin sudah terjadi 3 atau 4 tahun yang lalu. saat itu gue masih bocah smp, dan hingga sekarang, gue udah lulus dari SMA gue. Gue belum bisa melupakannya juga. Ironis'kan? ya.

Sebenarnya gue sempat melupakannya karena kehadiran seseorang. Kita beri dia inisial apa-aja, si apa-aja ini bener-bener berfungsi (?) seperti orang yang belum bisa gue lupakan. Dia menerima seluruh keluh kesah gue, dia yang gue kira mengabaikan gue justru paling memperhatikan gue dan mengerti gue. Ya, pada awalnya gue merasa sangat senang karena si apa-aja ini benar-benar bisa membuat gue melupakan orang itu. Atau itu sekedar harapan gue? Gue juga ngga tahu.

Setelah liburan, gue dan si tuan apa-aja ini juga jarang berkomunikasi. Gue ngga punya alasan untuk nge-sms, atau ngobrol dengan dia, karena pernah ada kejadian yang menurut gue itu adalah penghianatan yang benar-benar menyakitkan. Sampai saat ini gue aja belum lupa. Itu salah satu alasan kenapa gue enggan sms dia, atau menghubungi dia duluan kecuali ada berita penting yang memang harus disampaikan.
Akibat jarangnya berkomunikasi dan fokusnya gue dengan novel gue. Kadang-kadang gue ngerasa sepi, iya, perasaan empty ganjil yang lu rasakan saat lu tuh cuman sendirian. Dan hingga saat ini gue masih merasakannya.
Karena gue fokus, novel gue selesai. karena liburan masih panjang, gue memutuskan untuk menulis kisah gue sama si orang-yang-tidak-bisa-gue-lupakan itu, gue berniat untuk membagi kisah agar gue tidak terus menerus dihantui perasaan tidak berdasar ini. Siapa yang menduga imbasnya gue justru terkenang semua kisah gue dan dia?

Si orang itu, dia kena suatu penyakit. Gue teringat saat dia bilang dia mengalami mimisan terus menerus, saat itu gue menduga dia hanya mengalami kelelahan hebat jadi menuruhnya beristirahat. Sekarang karena gue butuh untuk tahu lebih jauh, gue nge-googeling mulu, mencari dan mencari tentang penyakit itu. Gue ngga tahu kalau mereka udah sering mimisan itu udah bahaya, tingkat lanjut. Gue juga ngebaca, kalau mereka ngga dioprasi hidup hanya setahun dan jika dioprasi hidup cuman 5 tahun.
Selama ini gue menganggap remeh omongannya mengenai ingin membangun keluarga bahagia. Gue rasa saat dia ngomong begitu, dia sudah tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Dan gue baru sadar, betapa inginnya ia membangun keluarga namun tidak dapat mendapatkannya. Betapa menyesalnya gue saat itu menganggap remeh semua harapan, cita-cita, omongan yang ia ucapkan, padahal saat itu ia benar-benar tulus mengatakannya?

 Gue pingin kembali ke masa lalu. Untuk mengabulkan semua keinginannya yang dia ucapkan ke gue. tapi mesin waktu Doraemon ngga pernah ada dilaci meja belajar gue. Satu tahun dia ngga ada kabar dan gue semakin apa ya? Feel Lost? Sad? Angry? Mad? Dissapointed? semua itu gue rasakan namun yang paling utama adalah empty. Memalukan memang tidak bisa move on selama tiga tahun. Tapi apa yang bisa gue lakukan? berbohong pada hati? walau gue melakukannya pada akhirnya luka akan kembali terbuka. Gue harap, luka ini akan kembali tertutup dan ditimbun dengan kenangan lainnya.  

Iam not Regret, iam happy because i know you well. Iam waiting you, can you tell me will you be back? Or not?

Novelis atau...

By : MDLady
Setiap orang yang lahir didunia pasti punya cita-cita, punya tujuan dalam hidup untuk jangka panjang ataupun jangka pendek terkadang mungkin jangka sedang.

Tak terkecuali, hal itu berlaku untuk gw, gw selalu ingin memiliki kamar yang tenang, damai, dikelilingi rak penuh berisi buku dengan kasur ditengah ruangan, sebuah ac angin cepoi-cepo menghiasi dinding, karpet terbentang dilantai dan terdapat ukiran, entah wall sticker atau wallpaper, sebuah tv plasma yang bersatu dengan tembok dan sebuah player untuk mengalunkan music. yap, itu kamar ideal menurut gw. kenyataannya kamar gw penuh dengan rak berisi baju, tv tabung yang entah kapan dinyalakan, dinding yang tertempel wall stiker secara asal dan lainnya. Ok, balik ketujuan utama.

 Cita-cita, cita-cita bahkan bisa memacu orang yang sedang sakit untuk bertahan hidup. bisa membuat orang yang putus asa kembali melihat cahaya seakan ditegur, buat apa lu hidup kalau ga mengejar hal itu? terkadang cita-cita jadi semakin mirip dengan obsesi yang dapat membangun sekaligus menghancurkan. Tak jarang orang langsung jedutin kepala ke tembok jika gagal mengapai cita-cita mereka.

Jadi apa inti dari cita-cita? saya juga ngga tau, yang jelas gw nulis ini bukan buat menjelaskan arti cita-cita namun menceritakan cita-cita itu sendiri.'

Gw punya tujuan selain soal kamar gw, gw pingin punya rumah tingkat warna putih dengan dua pilar yang terlihat didepan pintu ganda besar dari kayu coklat, gw ingin menjadi seorang duta biar bisa pergi ke Jepang dan hidup selama satu tahun disana, merasakan Hanami, ataupun Hanabi, gw ingin menjadi Psikolog biar gw bisa membaca orang, gw pingin menjadi Dokter Hewan di IPB agar gw bisa merawat hewan-hewan yang gw pelihara bukannya cuman merhatiin kematian mereka yang ngga beralasan, dan gw pingin menjadi Novelis! nah akhirnya nyambung ke judulnya juga.

Novelis, gw selalu ingin menerbitkan sebuah novel dan akan gw baca dengan bangga pengarangnya dibawah judul novel tersebut. Gw suka nulis, gw selalu menulis dan menggambar serta mendengarkan music. oke ini bukan pertanyaan mengenai hobby. Gw suka nulis, gw suka Nulis! gw selalu memikirkan ide ide fantastis, dari mengenai fantasy tak berujung hingga roman klasik, dengan menghubungkan sejarah ataupun membuat karya sendiri. Kalau tangan udah menyentuh keyboard dengan ide ide yang mengalir maka tangan ini akan terus menulis hingga mata terasa pedih dan tangan terasa putus. Terkadang gw menulis hingga 40-60 halaman dan terus begitu tanpa berujung, yang artinya gw selalu menulis cerita ganttung, tanpa ending, tanpa penjelasan.

Maksudnya, disaat pertengahan tulisan, gw selalu kehilangan selera, kehilangan mood, bahkan ide yang ,mengalir terseumbat, dan tak jarang ujung-ujungnya cerita yang gw tulis berakhir di tong sampah, atau rcycle  bin laptop gw. Seperti:

 If, tentang cewek yang ceria dan cowok yang berpenyakit, cowok itu penuh rahasia namun si cewek yang suka tantangan berusaha menghancurkan 'dinding' tak kasat mata yang terus dibuat oleh cowok itu. hingga cowok itu luluh dan mereka menjadi kekasih namun masih penuh dengan misteri karna si cowok tidak menceritakan apapun untuk ceweknya, orang yang ia sayang hingga ajal menjemput si cowok.
  
A Witch and her Master, gabungan antara Fantasy dan sejarah. disini gw memakai nama Masamune Date untuk posisi si cowok dan ceweknya Hikari, Hikari adalah penyihir yang dikutuk karna telah memberikan kekuatannya pada tuannya yang sebelumnya, ia menerima kutukan untuk hidup selama keabadian terasing dari dunianya, dunia penyihir, ia diturunkan ke muka bumi ke dalam sebuah kastil dengan warna putih yang tampak seperti neraka tak berujung dimatanya. hingga Masamune Date yang menelusuri jejak legenda penyihir yang dikutuk menemukan Hikari yang berada dikastilnya. Hikari yang meminta tolong untuk dikeluarkan dari sana lupa segalanya saat ia berada diluar kastil, ia hanya tahu bahwa ia melakukan kesalahan dan tidak boleh percaya pada manusia. perlahan namun pasti ingatan Hikari kembali ke masa ia memiliki seorang tuan, gadis itu takut melakukan kesalahan yang sama dan Masamune mengajarkan dengan sabar bahwa ia tidak akan menjadi seperti tuannya yang lama.

Akahitoha, kisah ini diambil dengan latar belakang zaman sejarah rekayasa gw. disini tokoh cewek adalah seorang putri dan cowok Natsume, merupakan pelayan yang diselamatkan hidupnya oleh si cewek. hingga suatu hari rumah si cewek dibakar hingga hangus dan hanya mereka berdua yang tersisa, dengan percaya satu sama lain mereka berdua menghadapi tantangan hidup, mencari kerja, mengenal masyarakat, hingga Natsume dipanggil untuk tugas membela negara dan hanya si cewek yang baru menyadari perasannyalah yang tertinggal dibelakang.

Only you and I, kisah ini gw ambil dengan latar modern. kisah guru laki-laki yang jatuh cinta sejak dulu pada sahabat adiknya. karna ayah sang guru telah tiada, maka ia memiliki tugas untuk menjalankan perusahannya di Inggris, sebelum ia mengemban tugas dan tanggung jawab berat tersebut. ia diberi waktu satu tahun, empat musim untuk menemui gadis cinta pertamanya tersebut.

Itu adalah sedikit kisah yang gw tulis dan sudah mencapai kisaran 40-60 halaman dan gagal gw teruskan dan berakhir di rycle bin. Temen-temen gw yang suka membaca cerita gw sering mengajukan protes, terutama pada empat kisah yang gw jabarkan intinya diatas. mereka terus menanti kelanjutannya tanpa tahu bahwa kisah-kisah tersebut sudah bertemu dengan jalan buntu.

ada kalanya gw ngerasa tulisan gw terlalu melankolis, lebay, dan penuh perasaan saat gw membaca ulang tulisan gw itu, ada kalanya gw ngerasa kisahnya terlalu berlebihan. macam-macam hal yang membuat kisah gw menggantung. Namun cita-cita gw dalam menulis masih ada hingga sekarang, hingga detik ini. bahkan saat gw mengetik ini, gw sedang menulis cerita tentang putri Kaguya. semoga saja kisah itu memiliki akhir.

- Copyright © Iam MDLovers - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -